Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

RASAKAN

RASAKAN Jangan pernah membelakangi cinta, saat cinta ada didepanmu maka hadapilah, masuklah kedalam dekapannya Jangan pernah acuhkan sebuah cinta, saat ini kau tak merasakannya, ketika dia benar-benar melangkah pergi, maka baru kau rasakan arti kehilangan Meski begitu besar cinta yang ada, jika dia hanya tahu hanya dia yang mencinta, dia juga tahu tak mungkin burung terbang hanya dengan sebelah sayapnya Maka dia akan sampai pada satu titik Diam Bukannya hilang rasa cinta itu Tapi akan terkubur dalam, mungkinkah masih bisa digali kembali?

PEMBALASAN

PEMBALASAN Saat kau melakukan suatu kesalahan, maka ingatlah pasti akan ada pembalasan Entah kapan dia akan datang? Tapi pasti dia kan datang Entah itu kau melakukan kesalahan sekarang untuk semenit kemudian dia datang menghampirimu, tau mungkin dia akan datang berjuta menit kemudian hari Mungkin pula dia menunggumu didepan pintu untuk kemudian menggiringmu masuk kedalam rumah Entah kapan dia kan datang? Tapi yang dipertanyakan, akankah engkau sadar? Bimbang Bimbang jika dia datang dikehidupan ini, tapi pasti Jika dia sudah menggenggammu , dan menggiringmu bersamanya Maka pasti kau sadar, tapi sudah terlambat

AWAN

AWAN Menggantung tinggi diatas langit, membentuk melekuk indah selembut sutera, tempat pembaringan bidadari dialam mimpi Hari ini dia ada diatap rumahku, kemudian pergi melanglang buana Dapatkah dia mengelilingi dunia ini? Atau mungkin terjatuh ditanah gersang, saat ini dia mencari alamat untuk kembali pulang, ia menjelajahi setiap rongga tanah, berjalan di gang ular, atau mungkin sampai disebuah mangkuk sereal Berharap dapat kembali menggantung tinggi, menghias langit dengan mimpi indah

JANJI

JANJI Ketika bulan dan mentari saling merindu, mereka mengikat janji suatu hari akan bertemu Bukannya untuk memadu kasih,tetapi hanya bertatap wajah Menunggu berjuta menit, untuk bertemu sesaat Menjalani hari dalam penantian, dengan besarnya sebuah keyakinan

TAK MENGERTI

TAK MENGERTI Saat dunia menjadi bisu, saat waktu berhenti untuk sejenak, saat kita diberi kesempatan bertemu, namun kau tetap diam layaknya lukisan abstrak Aku selalu mencoba mengerti dirimu, tapi semua selalu salah dimatamu. Jika kau tak ubahnya seperti patung, bagaimana aku tahu apa maumu? Aku hanya tahu seberapa keras hatimu saat kuketuk, aku hanya tahu wajahmu yang kaku setiap kali kupandang

PULANG

PULANG Dari mana aku harus memulai? Oh tuhan mungkinkah kau masih mau mendengar doaku ini? Kau melihat segalanya ,aku terperangkap dalam tipu daya ini, nafsu duniawi telah bertakhta dalam diri aku tahu semua itu adalah dosa, tapi mengapa mereka begitu menggoda? Aku berusaha mengikat diri, tapi suatu waktu ikatan itu longgar, dan control menjadi tak terkendali ketika dia menjadi tempat pelampiasan, seketika lenyap segala fikiran. Dan pastilah kesadaran akan sebuah kesalahan selalu datang terlambat sekarang biarlah tubuh ini memerah, karena kuatnya ikatan, jika memang seperti ini jalan pulang, biarlah aku jalani agar aku tak tersesat kembali tuhan bukakanlah sebuah celah dari pintumu