Langsung ke konten utama

PULANG



PULANG
Dari mana aku harus memulai? Oh tuhan mungkinkah kau masih mau mendengar doaku ini? Kau melihat segalanya ,aku terperangkap dalam tipu daya ini, nafsu duniawi telah bertakhta dalam diri

aku tahu semua itu adalah dosa, tapi mengapa mereka begitu menggoda? Aku berusaha mengikat diri, tapi suatu waktu ikatan itu longgar, dan control menjadi tak terkendali

ketika dia menjadi tempat pelampiasan, seketika lenyap segala fikiran. Dan pastilah kesadaran akan sebuah kesalahan selalu datang terlambat

sekarang biarlah tubuh ini memerah, karena kuatnya ikatan, jika memang seperti ini jalan pulang, biarlah aku jalani agar aku tak tersesat kembali
tuhan bukakanlah sebuah celah dari pintumu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Wacana

Wacana Rencana jadi wacana Wacana jadi bencana Berita jadi buaian basa-basi yang benar-benar basi Kamu, lebih memilih bungkam seolah tak tahu apa-apa Dan dia, mengamati seolah bukan perkara untuknya Mudah lidahnya berucap karena tak bertulang Hati nuraninya terlalu mahal untuk mengingat janji yang sudah terlanjur tertuang Apalagi akalnya, tak ada ruang! Kecuali untuk dirinya sendiri! Sedang aku dalam ruang tunggu Dengan sebaris antrian fiktif!

Rehat