Ayo liat odong-odong
2018
Ketika cuaca tidak terlalu terik
Matahari menampakkan sinar jingga
Disanalah aku mulai merengek
Untuk dibawa berjalan sore seperti hari-hari biasanya
Aku akan bilang "ayo naik odong-odong"
Ibu akan bilang "liat saja ya"
Aku tidak mengerti, mengapa?
Aku hanya bisa memandang anak-anak seusiaku yang menikmati lagu-lagunya.
Ya, aku juga menikmati lagu-lagunya
Namun sampai sekarang tidak pernah aku tahu rasanya duduk disana
Hanya aku anak yang menikmatinya dari jauh, sementara yang lain sudah mengantri
Dia tahu aku akan menangis ketika waktunya berakhir
Karena itu, lebih baik tidak daripada harus melihatku menangis di akhirnya.
AkuHanya (Manusia Bunglon) Jika kau bertanya seperti apa aku…. Aku…. Aku…. Anggap saja…. Anggap saja aku manusia bunglon… selalu berubah untuk bertahan disetiap situasi… Lambat… sangat lambat aku berjalan…… aku tak mampu mengejar…. entahlah…. Aku tak mampu… atau aku yang mengurung diri dalam delusiku sendiri…. Ada batas abstark yang membatasi aku dengan mereka…. seolah kami berada didunia berbeda yang berdampingan…. namun aku tak pernah mampu melangkah……. Aku mencoba…. Menjadi seperti mereka…. selalu mencoba…. Hingga aku tak tau siapa aku… Aku hanya menemukan diriku dalam mimpi… Mimpi… Mimpi…. Mimpi…. Yang terlepas didunia nyata…. Kugenggam erat mimpiku…. Karena ia mimpiku…. Milikku…. 20012019
Komentar
Posting Komentar