Langsung ke konten utama

MAAF



MAAF

Aku terdiam memikirkannya, terpaku diantara waktu yang terus berlalu
Entah mengapa, tiba-tiba kita terpisah sangat jauh
Bahkan saat berpapasan engkau tidak menatapku, apalagi untuk mengatakan hello
Mengapa jalan ini begitu sempit, kita selalu saja berjumpa di sebuah persimpangan
Kita bagai dua orang asing, yang tidak peduli tetapi kita saling memahami
Satu hal yang hatiku sangat ingin ungkapkan
Satu kata maaf yang tulus
Entah mengapa bukankah kita harus saling meminta maaf
Tetapi tidak ada yang berani untuk memulainya
Hingga luka ini tidak pernah mengering

Sekarang biarkan aku yang memulai
Maafkan aku sungguh maaf
Mari kita menutup luka ini dengan perban putih
Kita tulis catatan indah yang baru
Agar saling tersenyum dan mengatakan hello saat berjumpa
Sungguh maaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Rehat

Bunga api Vs Bulan

Bunga api Vs Bulan fitriani_31122017 Dewi malam kembali menduduki singasananya seperti biasa, tak peduli apakah ini hari istimewa ataukah hari naas penuh duka. Ia menjadi saksi atas apa yang terjadi disini. Dengar! dengarlah cerita yang ia sampaikan lewat angin malam yang berhembus lemah namun syahdu membawa dingin, menyentuh tanah, menembus tembok-tembok rumah, menggoyangkan ranting-ranting kurus, menggugurkan daun yang tak berpegang erat, hingga sampai ketelinga-telinga para manusia.           Ditengah kota metropolitan, diantara tingginya tembok-tembok gedung, ada sebuah rumah renta berdindingkan kayu-kayu bekas siasa proyek pembangunan, beratapkan jerami, karena tak mampu membeli atap genting, apalagi seng yang mahal harganya, bila hujan datang, ia harus menepi di sudut, di pojok-pojok rumahnya karena atap rumahnya yang bolong-bolong. Dan keesokan harinya harus ia tambal dengan jerami baru, kalau ia tak mau esok terulang hal yang sama....