SETANGKAI
MAWAR
(fitriani)
Wangi semerbak menusuk hidung
Duri laksana pedang menusuk tangan
Dalam genggaman sempurna
Berairkan darah karena goresannya
Perih yang membekas
Laksana sang dewi
Kaulindungi dirimu dengan pedangmu
Mungkinkah menjadi sepertimu
Elok dengan perisai
Tak inginku lukai orang lain dengan pedangku
Dia seorang yang dapat menikmati keindahannya
Hanya dia
Saat pedangku semakin berat
Semakin berat hingga terjatuh
Ia menjadi pedang bagiku
Selalu menjaga
Menjaga mawarnya
Hanya setangkai
Menjaganya tetap merekah dalam dekapannya
Komentar
Posting Komentar