Langsung ke konten utama

TANGIS & DUNIA



TANGIS & DUNIA

Air mata ku tak pernah terbendung
Hingga aku selalu memalingkan wajah, menyembunyikan kesedihan
Seorang diri, aku bukanlah gumiho yang jika menangis akan turun hujan
Hingga dunia tahu aku bersedih
Hingga suatu saat, moment itu pun datang
Kupalingkan wajahku, tetapi yang kulihat bukanlah pohon yang biasa menemaniku
Kau berdiri disana dengan wajah penuh tanda Tanya
Kenapa aku harus tertangkap olemu?
Hingga kaupun menjadi sandaranku
Mungkin mereka pikir aku terlalu lemah
Untuk menghadapi dunia, dengan beribu prasangka
Yang selalu memukul, hingga tanggul menjadi runtuh

Yang kuinginkan selalu memberikan senyuman
Aku tidak pernah berpikir untuk berbagi tangisan kepada siapapun
Hingga kau datang mengubah segalanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Wacana

Wacana Rencana jadi wacana Wacana jadi bencana Berita jadi buaian basa-basi yang benar-benar basi Kamu, lebih memilih bungkam seolah tak tahu apa-apa Dan dia, mengamati seolah bukan perkara untuknya Mudah lidahnya berucap karena tak bertulang Hati nuraninya terlalu mahal untuk mengingat janji yang sudah terlanjur tertuang Apalagi akalnya, tak ada ruang! Kecuali untuk dirinya sendiri! Sedang aku dalam ruang tunggu Dengan sebaris antrian fiktif!

Rehat