Langsung ke konten utama

DIRIKU SENDIRI



DIRIKU SENDIRI
F
Disaat semua orang berkumpul berkerumunan
Mengapa aku hanya duduk dibawah pohon seorang diri?
Mengapa saat mereka menyapa, mereka melewatiku begitu saja?
Seolah-olah aku tak nampak dikacamata mereka

Disaat mereka bersenda gurau, tertawa meriah
Aku hanya duduk menonton dan tersenyum sendiri

Disaat aku bergabung mencoba melebur dengan mereka
Mengapa mereka menghindar, seakan-akan mereka melihat monster

Disaat mereka harus memilih, aku tidak pernah ada dalam daftar mereka
Disaat mereka saling berbagi cerita, mereka memalingkan kepala dan bahunya

Mengapa mereka mengeluh disaat bersamaku, sedangkan aku bahagia
Disaat aku berbicara adakah seorang yang mendengarkanku

Haruskah aku berbicara dan bermain hanya dengan bayangan kalian
Bisakah aku berbicara pada diri kalian yang hidup

Bolehkah aku berada disisimu sebagai diriku sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

BAHAGIA "CERPEN"

BAHAGIA Terlihat seorang pria sedang duduk santai menikmati sisa-sisa hari setelah seharian ia disibukkan oleh pekerjaannya, ditemani secangkir kopi, dan sebuah tv dengan layar selebar dinding dihadapannya. Ia memandang kosong pada layar dihadapannya seolah takada yang menarik didalam sana, kemudian ia termenung “mengapa aku selalu seperti ini, mengapa bahagia tidak bisa tinggal saja bersamaku, ia datang kemudian pergi lagi, apakah aku harus selalu mengundangnya untuk datang hah?” “apalagi sih, mobil? Garasi rumahku sudah terlihat seperti tukang jual mobil saja, uang? Uangku sudah ku investasikan kemana-mana, tapi tetap saja ada uang berserakan hingga pembantuku harus sibuk menyapunya” “apa lagi yang kurang ah… ya ini rahasiaku, ssttt jangan bilang-bilangya, sampai sekarang ini belum ada juga yang mau denganku ini, padahal dulu aku seorang juara sempoa, ‘waktu sma’ dan juga aku ini bisa dibilang seorang pujangga” Setelah kepalanya pusing dengan segala pertanyaan yang ...

Rehat