Langsung ke konten utama

FEBRUARI



FEBRUARI
(fitriani)
Melihat dunia pertama kali
 tumbuh menjadi insan
Insan yang belajar tentang kehidupan
Tahun berganti bulan berlalu
Tanpa rasa waktu yang dilalui
Waktu dunia yang fana
Mencari arti kehidupan
ferbruari
Ah itu hari jadi
Yang berlalu sama
Setiap tahun yang kulalui
februari
Umur bertambah, pengalaman hidup yang bercorak
Membentuk ragam hias
Mengisi hidup seorang insan
februari
Jangan lupakan
Suara tangis yang memecah keheningan
Kini bersuara
Dengarlah suaranya
Pahami matanya
Pahami sesuatu
Makna dari setiap tetes air mata
yang bisa meledak kapanpun
Pahami maksud hatinya
februari
Bertahan dalam kehidupan
Berbagai insan silih berganti
Datang mengisi harinya
Tetaplah bersama
Bertemu dan bertukar senyum
Dimasa yang akan datang… februari
Terimakasih
Terimakasih atas setetes darah
Terimakasih atas setiap hembusan nafas
Terimakasih
Telah menjadi bagian dalam kisah ini
Tak ada yang mampu kuberikan
Terimakasih terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

BAHAGIA "CERPEN"

BAHAGIA Terlihat seorang pria sedang duduk santai menikmati sisa-sisa hari setelah seharian ia disibukkan oleh pekerjaannya, ditemani secangkir kopi, dan sebuah tv dengan layar selebar dinding dihadapannya. Ia memandang kosong pada layar dihadapannya seolah takada yang menarik didalam sana, kemudian ia termenung “mengapa aku selalu seperti ini, mengapa bahagia tidak bisa tinggal saja bersamaku, ia datang kemudian pergi lagi, apakah aku harus selalu mengundangnya untuk datang hah?” “apalagi sih, mobil? Garasi rumahku sudah terlihat seperti tukang jual mobil saja, uang? Uangku sudah ku investasikan kemana-mana, tapi tetap saja ada uang berserakan hingga pembantuku harus sibuk menyapunya” “apa lagi yang kurang ah… ya ini rahasiaku, ssttt jangan bilang-bilangya, sampai sekarang ini belum ada juga yang mau denganku ini, padahal dulu aku seorang juara sempoa, ‘waktu sma’ dan juga aku ini bisa dibilang seorang pujangga” Setelah kepalanya pusing dengan segala pertanyaan yang ...

Rehat