Langsung ke konten utama

KARENAMU YANG DIAM



KARENAMU YANG DIAM

Aku menghayal menceritakan sebuah kisah dan tersenyum sendiri seperti orang bodoh
Kau hanya terdiam dengan sikapmu yang cool
Entah mengapa aku bertahan disampingmu, dengan sikapmu yang dingin
Bahkan jika mereka bertanya mengapa aku tak sedih, aku hanya bisa mengucapkan bahwa aku terbiasa dengan perlakuanmu.
Tetapi disaat aku bahagia bersama temanku, mengapa kau bahkan menjadi lebih dingin dari biasanya,
Bahkan kau berjalan lurus saat kita bertemu dilorong, aku sangat kecewa
Hingga suatu hari aku meledak, mengungkapkan segala yang ada dihatiku
“mengapa kau melakukan ini, aku tersiksa saat kau ada didepanku tapi aku tak bisa melihatmu”
Hingga aku berpikir, selama ini hanya aku yang jatuh cinta, selama ini hanya aku yang bahgia, dan membuatmu menderita dengan adanya diriku menjadi bebanmu.
Aku mencintaimu bahkan airmataku tak sanggup lagi keluar karenamu, apakah mereka akan terbuang sia-sia.
Moment indah yang kita rangkai bersama menguap dengan sikap diammu.
Inikah takdir yang harus kita hadapi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Wacana

Wacana Rencana jadi wacana Wacana jadi bencana Berita jadi buaian basa-basi yang benar-benar basi Kamu, lebih memilih bungkam seolah tak tahu apa-apa Dan dia, mengamati seolah bukan perkara untuknya Mudah lidahnya berucap karena tak bertulang Hati nuraninya terlalu mahal untuk mengingat janji yang sudah terlanjur tertuang Apalagi akalnya, tak ada ruang! Kecuali untuk dirinya sendiri! Sedang aku dalam ruang tunggu Dengan sebaris antrian fiktif!

Rehat