Langsung ke konten utama

TIDAK SAMA



TIDAK SAMA
Aku berbincang dengan cerianya
Karena kutahu dia temanku sejak lama
Aku terus saja berbicara
Memberikan seribu pertanyaan padanya
          Aku terus saja tertawa
          Diapun memberikan pantulan yang serupa
          Aku tak memikirkan apapun saat bersamanya
          Aku terbawa dalam suasana
Hingga lelah datang menghampiri
Saling terucap perpisahan manis menggelikan hati
Hingga kita terpisah jauh sendiri
Baru kutahu pendapat tentang diri ini
          Maafkan aku yang tak mengenalimu
          Betapa bodohnya aku ini
          Tentu saja dengan berjalannya waktu
          Kau tak mungkin seperti yang dulu kukenali
Kau sudah memiliki dunia barumu
Begitu banyak hati ada disisimu
Sementara aku masih disini
Duniaku berputar ditempat ini
          Hingga dengan jelas dapat kugenggam kenangan ini
          Seperti baru kemarin terjadi
          Mungkin tak ada ruang dihatimu
          Untuk kenangan yang lalu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

BAHAGIA "CERPEN"

BAHAGIA Terlihat seorang pria sedang duduk santai menikmati sisa-sisa hari setelah seharian ia disibukkan oleh pekerjaannya, ditemani secangkir kopi, dan sebuah tv dengan layar selebar dinding dihadapannya. Ia memandang kosong pada layar dihadapannya seolah takada yang menarik didalam sana, kemudian ia termenung “mengapa aku selalu seperti ini, mengapa bahagia tidak bisa tinggal saja bersamaku, ia datang kemudian pergi lagi, apakah aku harus selalu mengundangnya untuk datang hah?” “apalagi sih, mobil? Garasi rumahku sudah terlihat seperti tukang jual mobil saja, uang? Uangku sudah ku investasikan kemana-mana, tapi tetap saja ada uang berserakan hingga pembantuku harus sibuk menyapunya” “apa lagi yang kurang ah… ya ini rahasiaku, ssttt jangan bilang-bilangya, sampai sekarang ini belum ada juga yang mau denganku ini, padahal dulu aku seorang juara sempoa, ‘waktu sma’ dan juga aku ini bisa dibilang seorang pujangga” Setelah kepalanya pusing dengan segala pertanyaan yang ...

Rehat