JUJURKAN
HATIMU
Pagi hari pukul 06.50 seorang siswa telah datang
disekolah, dia datang lebih awal setiap harinya, meskipun tidak ada jadwal
piket, namun hari ini bertepatan dengan jadwal piketnya, nama murid itu adalah
devi.
Tak lama kemudian datang wanda, febri, mia dan
qatrine
wanda, febri, mia dan qaterine “Assalamualaikum dev”
devi “Waalaikumussalam”
febri “dev, duha yuk”
devi “udah tadi dirumah”
qaterine “yaudah kita mau solat duha dulu ya”
wanda”aishh… nanti dulu kan baru datang, 5 menit lagi deh”
febri ”ayok sudah nanti ngga jadi lagi, kalau ditunda-tunda terus”
wanda, febri, mia dan qaterine “Assalamualaikum dev”
devi “Waalaikumussalam”
febri “dev, duha yuk”
devi “udah tadi dirumah”
qaterine “yaudah kita mau solat duha dulu ya”
wanda”aishh… nanti dulu kan baru datang, 5 menit lagi deh”
febri ”ayok sudah nanti ngga jadi lagi, kalau ditunda-tunda terus”
Tak lama kemudian iwan, boni, dan ainul datang,
mereka adalah 3 sekawan
Iwan”eh… liat pr matematikamu nah”
ainul “aku juga nah”
boni “ayolah kalian kan baik”
ainul “aku juga nah”
boni “ayolah kalian kan baik”
Qaterine “ngga boleh tau kerjakan pr disekolah”
ainul “tapi aku ngga ngerti caranya”
Mia “solat duha aja dulu”
wanda “iya nanti tak ajarin deh”
ainul “tapi aku ngga ngerti caranya”
Mia “solat duha aja dulu”
wanda “iya nanti tak ajarin deh”
Akhirnya merekapun pergi solat duha, dan devi
kembali melanjutkan piketnya.
Bel pelajaran pertama telah berbunyi, semua murid
telah bersiap dibangkunya
Guru “assalamualaikum anak-anak, bagaimana prnya?
Ada yang tidak mengerjakan?” Tanya guru, kemudian tak seorangpun mengangkat
tangan
Guru kembali bertanya “ada yang mengerjakan pr
disekolah?”
dan akhirnya boni dan ainul mengangkat tangan
dan akhirnya boni dan ainul mengangkat tangan
Guru “kamu menyalin punya siapa?”
boni “tidak bu kami tidak menyalin”
ainul “kami tadi diajari oleh teman-teman”
guru “baiklah ibu maafkan, tapi lain kali kalau mau belajar bersama, apalagi seperti ini, usahakan dilakukan sebelum hari pr itu dikumpul”
boni “tidak bu kami tidak menyalin”
ainul “kami tadi diajari oleh teman-teman”
guru “baiklah ibu maafkan, tapi lain kali kalau mau belajar bersama, apalagi seperti ini, usahakan dilakukan sebelum hari pr itu dikumpul”
2
jam telah berlalu, dan sekarang waktunya istirahat
Guru “baiklah ibu akhiri pelajaran sampai disini,
assalamualaikum”
wanda “ iwan kenapa kamu tadi tidak mengaku saat
ditanya oleh guru?”
iwan “ aku takut dimarahi ibu”
boni “kenapa takut juju raja kali, yang penting kamu ngga nyontek”
iwan “iya deh”
ainul “kantin yuk”
iwan “ aku takut dimarahi ibu”
boni “kenapa takut juju raja kali, yang penting kamu ngga nyontek”
iwan “iya deh”
ainul “kantin yuk”
Sementara yang lain berada dikantin, qaterine
berada dikelas
Qaterine kemudian menghapus papan tulis, saat
hendak meletakkan penghapus dimeja guru, ia melihat ada uang disana
qaterine “pasti ini uangnya ibu, tadi mungkin jatuh”
qaterine “pasti ini uangnya ibu, tadi mungkin jatuh”
Tak lama kemudian ibu guru lewat
“ibu” panggil qaterine, seraya menghapiri gurunya,
“ini uang ibu tadi jatuh saat ibu mengajar dikelas” “oh iya, pantas saja ibu
cari tidak ada, terimakasih ya. Kamu tidak jajan” Tanya guru. Seraya tersenyum
qaterine menjawab “tidak bu”
Gurupun mengeluarkan uang dan diberikan kepada
qaterine “ini buat kamu, terserah mau disimpan atau dijajanin”
“terimakasih bu” ucap qaterin, “sama-sama” gurupun pergi
“terimakasih bu” ucap qaterin, “sama-sama” gurupun pergi
Dikantin
“bule-bule angsulku mana Rp.5000” kata iwan
“iwan tadi perasaan kamu belum bayar deh” kata ainul
“iya aku ngga liat kamu bayar perasaan” timpal boni
“iwan tadi perasaan kamu belum bayar deh” kata ainul
“iya aku ngga liat kamu bayar perasaan” timpal boni
“enggak kok aku sudah bayar, kamu aja yang ngga
liat” ucap iwan
“oh…” ucap ainul dan boni berbarengan
“oh…” ucap ainul dan boni berbarengan
Padahal hari itu iwan lupa bawa uang jajan
Bel
kembali berbunyi, pertanda waktu istirahat telah berakhir
Mia “feb, aku pinjam pulpen nah”
febri “pulpenku tinggal satu”
mia “dev, aku pinjam pulpen nah”
devi “tapikan yang kemarin kamu belum balikin”
mia “iya deh besok, sekarang pinjam dulu”
devi “ini” seraya memberikan pulpen
febri “pulpenku tinggal satu”
mia “dev, aku pinjam pulpen nah”
devi “tapikan yang kemarin kamu belum balikin”
mia “iya deh besok, sekarang pinjam dulu”
devi “ini” seraya memberikan pulpen
Tak lama berselang gurupun datang sekarang adalah
jam pelajaran agama
Mereka sekarang ini telah menginjak bab 3 yaitu
JUJUR, kemudian gurupun menjelaskan tentang bab itu, pembagian jujur, dan
betapa dibencinya orang yang tidak jujur oleh allah, dan betapa nikmatnya
balasan bagi orang jujur. Dimana jujur, menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan
menuntun kepada surga.
Keesokan harinya tak seorangpun murid dikelas yang
mengerjakan pr disekolah, iwanpun membayar hutangnya dikantin, meskipun ia
awalnya malu, dan miapun mengembalikan semua pulpen yang dipinjamnya dari
teman-temannya.
Mia”dev, ini pulpenmu”
devi “iya”
mia “febri, qaterine, wanda, boni, ainul, iwan ini pulpen kalian”
wanda “emang kapan kamu pernah pinjam?”
mia “aku pernah pinjam, kamu lupa pasti”
devi “iya”
mia “febri, qaterine, wanda, boni, ainul, iwan ini pulpen kalian”
wanda “emang kapan kamu pernah pinjam?”
mia “aku pernah pinjam, kamu lupa pasti”
Ternyata apa yang disampaikan oleh guru,
benar-benar sampai pada murid-muridnya, yaitu
“mulailah
dari hatimu, maka semua akan tergandeng seperti rantai”
note : "sesuatu yang instan, akan menghasilkan produk instan"
"meraih dengan memanjat akan lebih baik hasilnya daripada melompatinya"
Kelompok 2
Ø Devi
indah
Ø Boni
dwi saputra
Ø Febriani
safitri
Ø Fitriani
Ø Muazizah
tri wanda septi
Ø Mia
alifiani
Ø Qaterine
Ø Muhammad
ali dermawan
Ø Muhammad
ainul yaqin al-faqih
Ucapan terimakasih
Kepada Allah swt, dan ibu Rusna.
Komentar
Posting Komentar