Langsung ke konten utama

KARENA ITU



Karena itu, aku selalu bersemangat dipagi hari
Karena itu, aku hari ini akan menanyakan pertanyaan yang sama dengan kemarin
Lebih tepatnya ini adalah penagihan atas janji yang tak berlabel
Kemarin kau bilang “………………………….” Dan kau bilang lagi “…………….”
Aku percaya itu “……..”
Hari ini dengan santainya kau mengulang perkataan yang kemarin kau ucapkan “……..”
Mengapa aku merasa , aku sangat tidak asing dengan kata-katamu itu
Aku lupa, sudah satu minggu pertanyaan itu aku ajukan padamu, tetapi jawabanmu tetap sama. Entahlah aku hanya bisa melihat pasrah dengan hati yang sedih
Sementara aku melihatmu tertawa, berbincang dengan yang lainnya dengan hati yang ringan, tanpa ada sebutir pasir pun yang mengganjal harimu. Tanpa rasa bersalah
Aku tahu aku hanyalah sebuah angin lalu, yang berlalu-lalang tanpa berucap, bahkan mungkin aku dianggap tidak ada meski kau melihat kesudut manapun.

16.09.16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

BAHAGIA "CERPEN"

BAHAGIA Terlihat seorang pria sedang duduk santai menikmati sisa-sisa hari setelah seharian ia disibukkan oleh pekerjaannya, ditemani secangkir kopi, dan sebuah tv dengan layar selebar dinding dihadapannya. Ia memandang kosong pada layar dihadapannya seolah takada yang menarik didalam sana, kemudian ia termenung “mengapa aku selalu seperti ini, mengapa bahagia tidak bisa tinggal saja bersamaku, ia datang kemudian pergi lagi, apakah aku harus selalu mengundangnya untuk datang hah?” “apalagi sih, mobil? Garasi rumahku sudah terlihat seperti tukang jual mobil saja, uang? Uangku sudah ku investasikan kemana-mana, tapi tetap saja ada uang berserakan hingga pembantuku harus sibuk menyapunya” “apa lagi yang kurang ah… ya ini rahasiaku, ssttt jangan bilang-bilangya, sampai sekarang ini belum ada juga yang mau denganku ini, padahal dulu aku seorang juara sempoa, ‘waktu sma’ dan juga aku ini bisa dibilang seorang pujangga” Setelah kepalanya pusing dengan segala pertanyaan yang ...

Rehat