Langsung ke konten utama

nostalgia



NOSTALGIA
Hari ini berjalan seperti biasanya, masih dengan mentari yang sama
Tapi mengapa aku merasakan kerinduan yang mendalam?
Sepanjang jalan yang kutapaki
Setiap yang tertangkap mata
Semuanya seperti dejavu

Setiap sudut ruangan
Setiap benda yang pernah tersentuh
Memiliki kisahnya sendiri

Angina membuai, perlahan, selembut kapas
Membuat daun-daun bergoyang
Dari sana kembali kudengar suara-suara itu
Suara keluh kesah dan bahkan canda tawa yang terdengar hangat
Aku merasa ada yang hilang

Suara rintik hujan diatas genteng, semakin lama semakin menggila
Mengembalikan kesadaranku yang sempat hilang
Sekarang semuanya berbeda
Tinggal sepi dan kenangan
16042017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Wacana

Wacana Rencana jadi wacana Wacana jadi bencana Berita jadi buaian basa-basi yang benar-benar basi Kamu, lebih memilih bungkam seolah tak tahu apa-apa Dan dia, mengamati seolah bukan perkara untuknya Mudah lidahnya berucap karena tak bertulang Hati nuraninya terlalu mahal untuk mengingat janji yang sudah terlanjur tertuang Apalagi akalnya, tak ada ruang! Kecuali untuk dirinya sendiri! Sedang aku dalam ruang tunggu Dengan sebaris antrian fiktif!

Rehat