Langsung ke konten utama

Hujan, Jangan Merajuk

Hujan, Jangan Merajuk

Kau datang setelah lama tak berkunjung
Tapi tak seperti biasanya
Hanya rintik sendu, yang kusebut gerimis
Seolah kau datang karena terpaksa

Apa kau marah?
Maaf menjadikanmu kambing hitamku
Agar aku bisa menangis sepuasnya
Tanpa ada yang tahu laraku

Sekarang
Tanah juga marah padaku
Karena kau datang hanya untuk singgah
Pohon kelapa disamping rumahku tertunduk sedih
Karena tak sempat menyapa
Mawar membalikkan badan, tak mau lagi tersenyum padaku

Hujan... jangan merajuk
Datanglah lagi
Agar aku bisa menyampaikan maaf padamu

Btg, 09 Maret 2019


Komentar

Postingan populer dari blog ini

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)

It’s Missing You (inspirasi dari lagu “Missing You” oleh BtoB)             seorang penyiar berita sedang menyiarkan secara live kebakaran disebuah rumah, terlihat dibelakang penyiar itu api yang melahap habis sebuah rumah dikawasan yang cukup elite, “seluruh keluarga tewas dalam kebakaran ini, namun beruntung saja putri dari keluarga ini masih bisa diselamatkan, ia baru berusia 8 tahun” ucap penyiar itu.           Terlihat seorang anak laki-laki sedang menonton berita ditelevisi itu, kemudian ia menunjuk TV itu, “ibu ada kebakaran” katanya sambil menunjuk TV itu, dan melihat ibunya yang sedang ada dimeja kerjanya, terlihat ibunya yang sangat anggun duduk dimeja itu, dimeja bertengger manis sebuah papan nama yang lucu bertuliskan kepala pimpinan yayasan pelangi Kim Hang Ah. “ah ia kesihan sekali, ia tidak punya orang tua lagi seperti tema...

Wacana

Wacana Rencana jadi wacana Wacana jadi bencana Berita jadi buaian basa-basi yang benar-benar basi Kamu, lebih memilih bungkam seolah tak tahu apa-apa Dan dia, mengamati seolah bukan perkara untuknya Mudah lidahnya berucap karena tak bertulang Hati nuraninya terlalu mahal untuk mengingat janji yang sudah terlanjur tertuang Apalagi akalnya, tak ada ruang! Kecuali untuk dirinya sendiri! Sedang aku dalam ruang tunggu Dengan sebaris antrian fiktif!

Rehat