Di suatu pagi
Ketika terbangun disuatu pagi
Mata enggan terbuka
Belumlah siap menghadapi kenyataan yang sudah mengetuk
Air mata, terus saja menerobos bendungan tanpa tahu permisi
Pagi itu, hangatnya mentari membawa kesedihan untukku
Semua yang terjadi, seolah merapal mantra dan mencipta ilusi
Waktu kita tak lama lagi
Bahkan
Aku berharap, agar petang tak datang
Dan menghambur semua kenangan
Hilang
21 April 2019
AkuHanya (Manusia Bunglon) Jika kau bertanya seperti apa aku…. Aku…. Aku…. Anggap saja…. Anggap saja aku manusia bunglon… selalu berubah untuk bertahan disetiap situasi… Lambat… sangat lambat aku berjalan…… aku tak mampu mengejar…. entahlah…. Aku tak mampu… atau aku yang mengurung diri dalam delusiku sendiri…. Ada batas abstark yang membatasi aku dengan mereka…. seolah kami berada didunia berbeda yang berdampingan…. namun aku tak pernah mampu melangkah……. Aku mencoba…. Menjadi seperti mereka…. selalu mencoba…. Hingga aku tak tau siapa aku… Aku hanya menemukan diriku dalam mimpi… Mimpi… Mimpi…. Mimpi…. Yang terlepas didunia nyata…. Kugenggam erat mimpiku…. Karena ia mimpiku…. Milikku…. 20012019
Komentar
Posting Komentar