Pagi hari menyapa
Saatnya menarik mimpi keluar dari belukarnya
Kelopak mata masihlah terpejam
Sebuah tarikan nafas
Dan sebuah senyuman
Ungkapan syukur atas hari yang baru
Jalanku semakin terang
Dan takbisa kupungkiri
Hangatnya kini makin menusuk kulit
Tak kujadikan persoalan
Demi menggapai tujuanku diujung jalan
Tujuan yang menjadi harapan
Jangan sampai menjadi mimpi belaka
Cahayaku
Terangi jalanku
Jangan sampai menyilaukan mata
Membutakan hati
Agar kelak
Aku mampu berpendar
Menjadi setitik cahaya dalam kegelapan
AkuHanya (Manusia Bunglon) Jika kau bertanya seperti apa aku…. Aku…. Aku…. Anggap saja…. Anggap saja aku manusia bunglon… selalu berubah untuk bertahan disetiap situasi… Lambat… sangat lambat aku berjalan…… aku tak mampu mengejar…. entahlah…. Aku tak mampu… atau aku yang mengurung diri dalam delusiku sendiri…. Ada batas abstark yang membatasi aku dengan mereka…. seolah kami berada didunia berbeda yang berdampingan…. namun aku tak pernah mampu melangkah……. Aku mencoba…. Menjadi seperti mereka…. selalu mencoba…. Hingga aku tak tau siapa aku… Aku hanya menemukan diriku dalam mimpi… Mimpi… Mimpi…. Mimpi…. Yang terlepas didunia nyata…. Kugenggam erat mimpiku…. Karena ia mimpiku…. Milikku…. 20012019
Komentar
Posting Komentar